Ingin jadi perawat? Kamu harus tau dulu beda perawat dengan suster
Seseorang yang berprofesi sebagai mitra dokter di RS, yang sering disapa dengan suster. Namun, di lain pihak, ibu-ibu kaya yang memiliki “babysitter” menyapa pengasuh anaknya dengan “suster”. Hmm hal ini sedikit mengusik benak. Terlebih lagi sewaktu booming film layar lebar yang berjudul “Suster Ngesot”.
Nah, bagaimanakah asal muasal kata atau istilah “Suster” ini melekat erat sebagai julukan perawat wanita di Indonesia? Di Indonesi,kata “suster” atau sering dituliskan dengan “Zuster” dan disingkat dengan “Zr” berawal dari kedatangan para misionaris Belanda ke Indonesia. Mereka kemudian membangun gereja-gereja, terutama Gereja Katolik yang di dalamnya terdapat pastor dan biarawati yang mengabdikan dirinya.
Banyak wanita yang merasa dirinya terpanggil untuk melakukan pekerjaan merawat sebagai pernyataan kasih terhadap sesama yang menderita, kemudian masuk menjadi biarawati. Pada masa dahulu, biarawati Belanda sering dipanggil dengan sebutan “Zuster” atau saudara perempuan/wanita.
Banyak biarawati pada zaman Belanda tersebut yang bertugas rangkap sebagai perawat Rumah Sakit, karena kebanyakan RS-RS kita zaman dahulu didirikan oleh pihak misionaris Belanda (Padahal perawat di RS Belanda sendiri disebut dengan “Verpleegster” bukan “Zuster” seperti di Indonesia)
Itulah yang menyebabkan mengapa sebutan “suster” sangat melekat erat pada perawat Rumah Sakit di Indonesia, dimana penampilan perawat sampai sekarang mirip dengan biarawati, yang kebanyakan mengenakan seragam putih-putih dengan tutup kepala (cap) di atasnya. Meskipun saat ini telah terjadi pergeseran bahwa seragam perawat bisa beraneka warna seprti pink, biru, hijau, dan banyak juga wanita muslim tidak lagi memakai cap (baca; kap) tetapi menggantinya dengan kerudung/jilbab.
Meskipun istilah perawat dan suster mempunyai makna yang sama, hanya penggunaannya yang berbeda. Istilah “suster” lebih sering digunakan dalam penggunaan informal, sedangkan istilah “perawat” yang berarti orang yang merawat orang sakit, lebih digunakan dalam penggunaan formal (baku).
Sementara itu, kata/istilah “perawat” kalau dilihat dari bahasa Inggris disebut denagn “NURSE”, asal muasalnya berasal dari kata “Nourish” yang menurut kamus Oxford atau kamus Webster mula-mula memberi makan, jadi mengandung fungsi keibuan. Jadi kata “nurse/nourish” tersebut mengandung konotasi merawat dan menumbuhkan, yang memiliki pengertian mendukung, membina, membimbing, dan melayani seperti fungsi seorang ibu. Maka ada yang menyebutkan bahwa peran perawat adalah sebagai pengganti peran ibu (mother surrogate). Dengan keterampilan tangannya, dengan kecerahan wajahnya dan dengan kecerdasan otaknya, perawat/nurse memberikan pelayanan kepada pasien dan bimbingan kepada pasien dan orang yang membutuhkan pertolongan.
Perawat, Suster, atau Nurse saat ini haruslah mempunyai sifat dan perangai seorang perawat, yaitu harus mempunyai kemampuan fisik, moral, dan intelektual. Yang dimaksud dengan kemampuan fisik adalah kekuatan jasmaniah. Berkemampuan moral berarti seorang perawat harus mempunyai perilaku yang bersusila dan meyakinkan; sedangkan berkemampuan intelektual mengandung pengertian bahwa seorang perawat harus memiliki pengetahuan umum, pengamatan cermat dan kemampuan mengatur pikiran dengan cepat, tepat, dan tangguh agar dapat memahami dan membantu pasien (Berpikir kritis)
Karena fungsi dan peran perawat yang semakin meningkat dan dituntut professional penuh itulah, dalam program pendidikan tinggi perawat di Indonesia, kata “Ners” yang disingkat “Ns” sejak lahir millennium kedua dan awal millennium ketiga, telah dibakukan menjadi suatu gelar tersendiri bagi perawat yang telah menyelesaikan program profesi yang harus ditempuh dalam masa kurang lebih satu tahun setelah perawat/mahasiswa menyelesaikan program akademiknya (strata-1/sarjana keperawatan yang disingkat S. Kep)
Kalau saya pribadi, lebih senang jika perawat wanita Indonesia tetap dipanggil “Perawat” atau “Ners”. Pertama karena “suster” adalah panggilan kepada “para biarawati” gereja, kedua karena image “suster” yang kurang baik di mata masyarakat. Sedangkan “Ners” adalah gelar kepada perawat professional di bidang keperawatan.
Itulah perbedaan perawat dengan suster yang harus kamu tahu.salam sehat dan tips sehat
0 Response to "Ingin jadi perawat? Kamu harus tau dulu beda perawat dengan suster"
Post a Comment